angin malam membuka awan
lalu gerimis pun turun perlahan
nun jauh di sana, segetun mimpi menggelinding
dari lengang bebukitan, menggumpal
memendam rahasia angkuh semak-belukar
di sini, malam membawa kekunang ke pinggir kali
terbaring di atas batu yang mati
“ke mana bulan, ke mana gemintang?”
“sempurnalah malam segenap jalang!”
Jogja, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar