Otakku kini sudah terasa tua. Tak punya kekuatan dan ketajaman. Tumpul. Sepertinya hanya cocok dipergunakan oleh orang-orang yang tak mau berpikir keras, orang-orang yang sukanya nyantai, atau orang-orang yang tak punya beban apa pun dengan suatu proyek besar intelektual.
Di umur 21 ini, yang katanya otak masih dalam kondisi subur-suburnya, aku sering menyangsikan, apakah hal tersebut benar? Padahal yang terjadi padaku justeru sebaliknya. Daya tangkapku lemah, demikian juga dengan daya ingatku. Kekuatan ketajaman analitisku sering kewalahan, kurang akurat melihat persoalan, bahkan terasa tumpul sama sekali. Untuk persoalan-persoalan yang sulit, sering kali aku tidak bisa menembusnya. Toh walaupun aku akhirnya bisa, itu masih membutuhkan suatu rangkaian pemikiran yang panjang. Tidak sama halnya dengan teman-teman seangkatanku.
Pikiranku tidak inovatif. Kurang cerdas. Tak mau dengan suatu problem yang butuh kedalaman pemikiran. Tidak bisa menyelesaikan dua, tiga atau lebih persoalan dalam sekali waktu. Sering lupa dengan apa yang sudah dipelajari. Proses logika yang lambat. Dan banyak lagi lainnya.
Dari itu, aku sering menyesal diri. Aku takut dan selalu bertanya-tanya, apakah aku tidak berbakat jadi seorang ilmuwan? Aku selalu berdoa kepada Tuhan, jika memang intelektualitas adalah jalanku, maka berikanlah padaku jalan yang lurus. Berikanlah aku kemampuan daya pikir yang tajam dan tangguh, kekuatan belajar dan kecerdasan, serta keteguhan hati. Tetapi apabila tidak, tuntunlah aku kepada jalan hidup yang benar.
Aku tawakkal kepada Allahku, tapi aku akan terus berusaha.............!
Yogyakarta, 23 Juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar