Perasaan berat tiap kali meninggalkan rumah mungkin tiap orang merasakannya. Perasaan semacam ini sangat manusiawi. Aku tidak yakin, sekuat-kuatnya hati seseorang ketika berangkat merantau tidak merasa sedih sama sekali meninggalkan rumahnya. Perasaan semacam ini juga aku rasakan. Aku selalu merasa sangat berat sekali tiap kali mau berangkat ke tanah rantau. Dan ini sangat menghantuiku. Membuat hatiku senantiasa tidak nyaman, tidak damai.
Aku rasa, tanah kelahiran adalah segalanya bagiku. Bukan hanya sekedar tempat aku pertama kali melihat matahari, mengenal lingkungan sekitar, atau mencium betapa anyirnya bau bumi. Ia bagai sesuatu yang sedemikian menatah jiwa dan ragaku, memalungkan cabik waktu pada darahku. Meski aku tahu –setelah mengenal banyak hal di perantauan– orang-orang rumah tidak sejalan dengan garis hidupku, dan karenanya ada rasa sedikit tidak senang pada diriku, tapi bagai sepasang kekasih abadi, aku mencintai mereka semua tanpa alasan apa pun. Aku benar-benar mencintai mereka, jiwa dan raga. Aku mencintai tanah Kerta Timur, karena itu aku juga mencintai orang-orang Kerta Timur.(Dasuk, 11 Agustus 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar