Ulang Tahun ke-25

Ini hari ulang tahunku ke-25. Hari Jum’at yang sunyi. Aku sendirian di kost. Sehabis subuh, sambil menunggu pagi, aku membaca al-Qur’an dan shalawat nabi sebagai persembahan terima kasihku untuk Tuhan dan Nabiku. Aku membaca ratusan kali doa untuk emak dan eppak sebagai rasa terima kasihku buat mereka. Aku doakan juga para guru, famili, sahabat dan semua orang-orang yang pernah bersua denganku dengan maksud terima kasihku untuk mereka semua. Di tengah-tengah berdoa, aku menangis, karena merasa, betapa luar biasanya kasih sayang yang aku terima dari mereka semua: orang tua, guru, sahabat, famili, tetangga dan seluruh orang yang sangat aku kasihi dan sayangi. Aku merasa dunia dan kehidupan ini sangat luar biasa indah. Di tengah-tengah menangis, aku berseru: “Terima kasih, Tuhan. Terima kasih untuk semua ini. Terima kasih sebesar-besarnya, Tuhanku.” Ini kali mungkin ulang tahunku yang sangat sepi ucapan selamat. Hanya dua orang yang mengucapkannya: ibuku dan Faustina Hanna. Ibuku mengucapkannya bahkan tiga hari sebelumnya, malam Rabu jam 21.00. Beliau bilang – sambil menangis – bahwa tidak ada yang bisa beliau hadiahkan kepadaku selain doa. Cabeyan Bantul, 08 Maret 2013