Rabu, 23 Oktober 2013

Doa



      – Mengenang Almarhum Ayah

Bila dari segala arah tiba-tiba terbit cahaya, lalu kau dengar gema suara anak sedang berdoa, jangan takut, ayah, itu doaku

Dengarkan, ayahku, bukankah itu doa yang kau ajarkan dulu, yang karena begitu sulit aku menghafalnya kau menjewer telingaku, memarahiku, dan bilang bahwa aku ini anak bodoh?

Tahukah kau, ayah, tidak hanya mulut, tapi hatiku pun kini telah begitu fasih melafalkannya, sebab selama 12 tahun semenjak kau meninggalkanku, setiap kali aku teringat kepadamu, kubacakan doa itu, agar semata-mata kuburanmu tidak gelap gulita

Tidak sia-sia, ayah, banting-tulangmu mencari uang untuk biaya pondokku. Tidak sia-sia perjalananmu 20-an kilo dari rumah ke pondok untuk mengirimkan uang itu dengan susah payah karena kau harus berperang melawan penyakit kanker darah. Tidak sia-sia, ayah, sebab kini aku sudah sangat pintar berdoa

Bila kelak di akhirat kau masuk neraka dan aku masuk surga, ayahku, aku akan berdoa agar Tuhan merelakanku menggantikanmu di neraka dan kau diangkat ke surga. “Ya Tuhan, limpahkan seluruh amal baikku untuk ayahku dan semua dosa ayahku untukku. Amin.”

Krapyak, September 2013

Tidak ada komentar: