Kebangkrutan selalu bisa datang
saat kau sumbat mulutmu dengan debu
dan burung di atas dahan berkicau riang
Ini hari sudah bilangan keberapa
kau benamkan mukamu di bantal dan berteriak
dan merasa dibohongi oleh entah siapa
Setiap orang punya hak untuk terkejut
dengan sebuah panggilan pada jam 6 pagi
Tapi bukankah penyesalan adalah hantu
dan perbuatan yang sama bisa diulang lagi olehmu
Demikian pula kau yang lebih percaya hari esok
akan ada waktunya mendengar si bijak berseru:
“Hai orang bodoh! Bayanganmu di barat
tatkala mentari menyembul di timur”
Aku tahu betapa sedikit waktu yang kau punya
untuk sekedar menumpang minum di warung
dan meletakkan beban renungan di alas sepatu
Aku tahu bahwa kau tahu
apa yang tak kau tahu dari mereka yang tahu
Tapi bagaimana bisa hampir setiap malam
kau tulis, lagi dan lagi, jadwal harian baru
dengan rasa kesal yang sama saat kau membakarnya
Akankah kau akan lari ke dalam musik
atau buku humor atau canda teman-temanmu
Kau tahu, kebangkrutan selalu bisa datang
saat kau sumbat mulutmu dengan debu
dan burung di atas dahan berkicau riang
Jogokaryan, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar