[1]
Bahkan untuk meratap bagai kecapi
karena rindu Ruh Senisab aku tak bisa
Air mataku adalah pohon kering
sendiri di tengah padang pasir
Dan di dalam mataku terdapat sebuah goa
tempat pengasingan para pendusta
Genosida di Timur, pesta pora di Barat
membuatku terpencil dari rasa riang
Puluhan kuda datang hendak menjemputku
dan telah kulihat sejumlah tambatan di seberang
Tetapi aku diam dan memilih berperang
melawan segala yang bukan diriku
Tuhan, berikan rasa cinta kepadaku
untuk sekedar sehari saja merindukanMu
[2]
Setiap kepala menghamba pada pikirannya
di dalam candi keyakinannya yang rapuh
Setiap kepala muncul dari kerah baju yang sama
dan berkata dengan kepura-puraan yang sama
Aku terasing dan menenung diri di langit khayal
Taman, gunung, laut tuli sebagaimana aku
Tetapi sejarah yang makin luntur batas-batasnya
bukan musik atau cerita humor atau daftar hutang
Semua peristiwa adalah batu
yang mendengkur di ujung kilau kapakku
Tuhan, berikan rasa cinta kepadaku
untuk sekedar sehari saja merindukanMu
Jogokaryan, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar